13 Juni 2010

Kisah ku ketika di Sekolah

kisah ini teringat selalu pada masa - masa sekolah ku di SMA tahun 2003. Di tahun ajaran baru aku duduk dibangku kelas satu, aku dimasukkan kekelas yang cukup favorit bagi mereka yang kurang memiliki prestasi dalam dalam bidang teori/pelajaran. Tapi kalau dalam bidang olah raga kelas kamilah yang cukup disegani oleh kakak kakak tingkat di sekolah itu. Canda tawa yang kami lakukan menimbulkan keakraban dalam suasana kelas itu ditambah dengan walikelas yang berjiwa adil dan enerjik untuk memotivasi kami agar jangan kecewa masuk ke sekolah tersebut yang mungkin karena sebelumnya kalah saing untuk masuk ke sekolah negeri. Proses belajar mengajar berjalan sudah satu bulan, diantara teman udah dapat memilih memilih kelompok masing - masing. Aku dan temanku memilih duduk paling sudut belakang agar dapat melakukan aktivitas selain belajar kalo yg namanya duduk paling belakang kami bisa tidur tiduran dan berbincang bincangpada saat guru menerangkan. Itu lah yang kami ambil keuntungan duduk paling belakang. Masing masing dari kami mulai menunjukkan aksi aksi x-treme yaitu memanjat dan melompat pagar, tak jauh dengan bentuk dasar latihan polisi lalu kami mulai merayap melewati semak semak yang masih belukar di samping pagar sekolah guna untuk mengelabui guru guru dan satpam yang lagi ngobrol didepan kantor sekolah. Sekedar untuk mengisi kekosongan pada saat jam belajar guru pun tidak hadir. Salah satu teman mengusulkan untuk cabut dan bermian diluar.Kami pun pergi keluar untuk membeli rokok dan mencari tempat santai di luar lingkungan sekolah. Ketika sampai di lokasi nongkrong seorang temanku yang fisik/ciri2 nya mudah dikenali karena semasa anak murid nya mempunyai rambut landak hanya satu. ketika kami berjalan beriringan sambil mengatur strategi lalu lewatlah wakil kepala sekolah dengan mengendarai sepeda motor. Bapak itu pun terkejut, karena pada saat itu tidak satu pun guru bidang setudi untuk memberikan pelajararan di luar lapangan sekolah dan kami pun berhamburan dengan rasa takut. Gak kusangka dengan cepat dan ligat aku bisa melompat pagar untuk masuK ke sekolah tersbut yang tinggi nya lumayan hanya 2 1/2 meter bisa sekali panjat dan melompat masuk. Aku pun langsung duduk ke kursi dalam kelas dengan keadaan yang sepertinya tidak terjadi apa apa pada saat itu. ketiga temanku menyusul dengan raut wajah yang agak pucat. Berselang 10 menit berada di dalam kelas , datang lah wakil kepala sekolah yang jumpa dengan kami tadi. Beliau mengonfirmasikan bahwa ada dua orang anak muridnya yang coba coba cabut saat jam mata pelajaran masih berlangsung. Aku pun menjadi deg dekan menanggapi pembicaraan bapak tadi yang irama sedikit mengancam dan sambil melihat lihat dengan mata liarnya. Beliau pun mulai berjalan kearah ku dengan wajah yang sedikit garang. ketika mendekati tempat dudukku bapak itu hanya lewat saja dan mulailah masuk ke area sudut paling belakang, akupun tertunduk dengan keadaan keringat dingin. Dengan keadaan sunyi didalam kelas tiba2 dengarlah suara tepukan tangan yang mengarah kepipi temanku( sekarang masih ada namanya widi) taaaaak bunyi yang cukup keras, selang dua detik kemudian terdengar suara itu kembali (haifs alfa Rozi teman akrab ku)...ha...ha...ha...ternyata dua orang temanku inilah yang tersimpan di mata bapak itu. Mereka pun akhirnya di bawa keruang Bp tempat sidang untuk anak anak yang melanggar aturan yang diterapkan disekolah ini..

akhir cerita aku hanya tertawa sendiri, mereka memang teman setia. Tidak mau memberikan Testimoni siapa aja yang ikut dalam pendidikan semi militer dan aku pun hanya diam sampai sepulang sekolah karena aku bangga dengan mereka ada rasa rela berkorban yang tersimpan didalam diri mereka berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar